Welcome to My World

kita bisa karena biasa dan kita tidak bisa karena tidak biasa

Minggu, 11 Juli 2010

FOSFOR and Myself

Di Hari minggu ini, tepatnya H-1 sebelum menjadi murid kelas 12, sekaligus menunggu datangnya final piala dunia 2010, gw menyempatkan diri untuk mengungkapkan unek-unek, kesan-kesan, dan pengalaman yang tak terlupakan selama berada di XI IPA 4. Mungkin ini lebih tepatnya mengisi diary kali yea. Soalnya gw bakal ngungkapin isi hati dan otak gw yang masih membekas ttg IPA 4.

Layaknya anak baru, hari pertama masuk ipa 4 masih terlihat rasa segan dalam diri gw. Karena di ipa 4 gw menemukan banyak pula teman2 yang belum gw kenal selama kelas X. Bahkan anak2 cowonya masih ada yang belum gw kenal. Taman duduk gw yang pertama gw inget waktu itu adalah Ni Putu. Hahahaha ya gw rasa itu gak disengaja karena waktu itu pak Roqib memasuki kelas dan anak2 harus duduk dengan cepat. Setelah pak Roqib meninggalkan kelas, gw memutuskan untuk pindah tempat duduk ke depan, tepatnya di samping Naufal Muhammad. Maklum lah, kan gw udah kenal dia dari SMP. Kisah seru di hari pertama gak cuan disitu. Alangkah terkejutnya gw ketika gw dipilih menjadi wakil ketua kelas di kelas itu. Waaah, gw kan di kelas X udh pernah ngerasain jadi ketua kelas. Dan gw tau, menjadi ketua kelas itu repot banget, melihat gw juga udah banyak bgt jabatan di sekolah, huft. Karena pak Roqib langsung "coblos" gw jadi wakil ketua, yaudah deh gw terima aja daripada larut dalam pemilihan yang ngga jadi2.

Hari demi hari pun berlalu, gw dan kelas XI IPA 4 pun larut dalam suasana keakraban dan keceriaan. Sedih bersama, tertawa bersama, sebel bersama, dan tentunya tidak mengerjakan PR bersama, hahahaha. Bisa dibilang, XI IPA 4 tidak pernah kehabisan tawa. karena di dalamnya berkumpul banyak anak2 asyik baik laki-laki maupun perempuan. Sebut saja Ali Hanif dan Muthia K. yang memiliki "pede" besar, pemecah kesunyian, dan penghibur di kala kelas sedang mumet. Gw sangat beruntung pernah kenal dan satu kelas bersama mereka.

Hmm.. gw belom ngasihtau ya apa Fosfor itu. Bagi yang belum tau, FoSFor adalah singkatan dari Federation of Science Four. Waktu pembentukan nama ini tidak terlalu jelas. Yang pasti, pencetus nama Fosfor ini adalah Ahmad Zarkasi. Dari situlah berkembang menjadi Fosforboy dan Fosforgirl yang dicetuskan oleh gw sendiri, hohohoho. Fosfor ada fb nya loh, cari aja di Fosfor Trente Quatre. Begitu juga twitter nya di @fosfor34. Disana tersimpan foto2 dan kisah2 Fosfor selama setahun mengarungi kelas 11. Apalagi ya tentang fosfor? Hmm.. mungkin fosfor adalah kelas yang anaknya paling semangat untuk mentraktir sekelas ketika dirinya berulangtahun. Gak percaya? tanya aja sama kelas2 lain, pasti sering pada ngiri deh karena hampir setiap minggu, Fosfor sering kedatangan kue ulang tahun, mie yamin, ataupun cireng. Tak lupa juga di sela2 Fosforgirl mengucapkan Happy Birthday kepada teman, Fosforboy akan mengumandangkan Original Soundtrack nya, yakni "ayam bakar, ayam bakar'. Meskipun sebenarnya Fosforboy tidak akan mendapatkan ayam itu, hahaha.

Pastinya ada 1 hal yang tidak mungkin gw bisa lupakan dan paling berkesan bagi gw dari semua kenangan bersama Fosfor. Ya, ketika bokap gw meninggal dunia, tepatnya hari senin (mengambil jam pelajaran matematik katanya, hahaha) , semua tanpa terkecuali, Fosfor datang ke rumah gw untuk menghibur gw dan keluarga tentunya. Yeeeyh, senang sekali gw tentunya. Meskipun waktu itu gw bener2 masih dilingkupi rasa sedih yang mendalam, kehadiran fosfor di rumah gw bener2 membuat gw gak inget bokap, hahahaha. Sebut saja Djayu, Ali, dan Surya yang hadir mengisi kesedihan gw dengan mencoba sok asik (apasih). Ada 1 momen yang ketika itu bikin gw malu setengah mati, yakni ketika ketua kelas kami, Faza, menyela2 obrol2an kami dengan mengajukan 1 pertanyaan singkat, padat, dan menurut gw memalukan! kurang lebihnya seperti ini...

Faza : (berdiri) misi Tante, kita mau tanya sedikit nih tentang Admiral. Boleh kan Tante?
Nyokap : boleh, silahkan. mau nanya apa?
Faza : kita mau tau nih, Admiral waktu kecil itu seperti apa sih?
Fosfor : wakakakakakakakakaakaakakakakaakk

Yah, akhirnya ibuku pun berdongeng ria disitu. Gak tau bener apa nggak ya, soalnya kan gw masih kecil. Jadi gw ngga tau yang dibilng nyokap itu bener apa ngga. Bener2 deh, kisah demi kisah itu bener2 bikin gw malu. Dalam pikiran gw, emangnya ngga ada pertanyaan lain apa yang lebih berbobot, ckckck. Tapi untungnya semua Fosfor terhibur dengan semua itu. Yang paling penting disini adalah kebersamaan coi. Setelah cerita dari nyokap selesai, Faza memohon pamit. Tapi alangkah terkejutnya lagi, Faza nyuruh Surya untuk memimpin doa pulang! Ya ampun, segitu pedulinya Fosfor, sampe merekapun merelakan Surya yang bernotabene seagama dengan gw untuk memimpin doa siang itu. Yah, dengan cara Kristen, teman karib gw itu memanjatkan doa. Finally, para Fosforpun bersalam2an (sebelumnya ditawarin makan kambing guling, malah gamau) dan pulang ke rumah masing2.

Waktu pun terus berlalu, kisah Fosfor pun terus berlanjut. Meskipun tidak jauh beda dengan kelas2 lain, gw yakin Fosfor lebih spesial dari kelas2 lain. Pak Tono pernah mengatakan,"selama bapak mengajar, kelas ipa yang terakhir2 itu biasanya jago dalam bidang Bahasa. IPA nya pun agak menyerempet2 ke IPS." Hahahaha, mungkin beliau benar. Fosfor pernah meraih rata2 nilai uas perancis tertinggi seangkatan dan sekelas pernah ngga remed UAS bahasa jerman, yeeeyh.
Menurut gw gak cuman itu. Fosfor juga diisi oleh banyak siswa yang multitalented. Ada yang pintar, jago bermusik, jago bernyanyi, berjiwa atlet, jago berpuisi, jago berbahasa asing, jago ber-akting, jago melukis, pintar menari, dan pintar2 lainnya..!

Jangan dilupakan juga, Fosfor pernah mengalami kesedihan yang cukup mendalam. Wali kelas kami, sebut saja Pak Roqib, mengalami kecelakaan sepeda motor bersama istrinya. Kecelakaan itu menyebabkan beliau tidak masuk alias absen mengajar dalam waktu yang lumayan lama. Ada enak dan nggak enaknya sih, hehehe. Dari nggak enaknya dulu deh. Nggak enaknya yaitu, Fosfor cukup buta dengan pelajaran biologi selama tidak diajar Pak Roqib. Selain itu, Fosfor bagaikan anak terlantar, karena ngga ada wali kelas di saat kami butuh wali kelas untuk berbagai urusan, ckckck. Enaknya? ya jelaslah, di kala pelajaran biologi, kita bebaaaaaas! Tidak ada yang melarang kita bermain kartu, bermain iTouch, tidur, ngobrol, berantem (buseeh), dan makaaan! Meskipun begitu, Fosfor ngga melupakan pak Roqib kok. Pada suatu hari rabu, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah beliau. Kami senang bisa bertemu dengan beliau, meskipun kita lihat badannya yang dulu gemuk kini berubah agak kurus. Oiya, Sepulang dari sana kami sempat dihibur dengan penampilan gadis kecil (masih sd klo gak salah) yang berpuisi dengan bahasa inggris. Yuhuuu

Tak terasa, satu tahun KBM pun berlalu. Fosfor pun memasuki moment2 terakhir di kelas 11. Kami pun berfoto2 bersama untuk sekedar kenangan di akhir kebersamaan ini, hiks. Untung saja setelah UAS Fosfor masih bisa dikumpulkan kembali melalui... melalui... melalui apa? Ya! STUDYTOUR ......!!!! Yah, meskipun beberapa anggota fosfor tidak bisa ikut bersama, kami ngga akan melupakan mereka kok, hahaha (apasih!). Untung saja, Fosfor tidak terceraiberai. Waktu itu Fosfor satu bus bersama dengan beberapa anak IPA 1. Fosfor pun mengarungi perjalanan panjang dan melelahkan ke berbagai tempat di Yogyakarta dan Jawa Timur. Singkat cerita, kami mengunjungi Pabrik gula Madukismo (sumpah di sini gw ngantuk banget. payahnya lagi, TV kecil ditampilkan untuk ditonton 1 angkatan! -______-) , Keraton jogja, Malioboro (maaf ya Fosfor, seperti yg gw katakan, gw terlambat balik ke bus gara2 Arry nih kbanyakan belanja), UGM, gg.Bromo (ah elah sunrise nya ga dapet!), memandangi jembatan Suramadu, dan diakhiri dengan pulau Madura. Cihuuuy, beragam kisah menarik ditampilkan di dalam bus dan tempat wisata. Di dalam bus, kami sama sama bernyanyi, mendengarkan cerita dari tourguide, menikmati cerita kocak nan menghibur dari Arry dan gw, serem sesaat ketika mendengar cerita dari bu Retno, pak Wisnu, dan pak Idris (ah, pak Idris gak kedengeran suaranya, payah), makan bersama, susah tidur bersama, dan tentunya menahan pipis bersama, hihihihi. 5 hari 4 malam Fosfor lalui bersama dalam studytour.

Ada pertemuan ada perpisahan. Tanggal 6 Juli 2010 adalah hari dimana kita menerima kenyataan bahwa fosfor harus berpisah. Semua berpencar. Ada yang ke A1, A2, A3 ataupun bertahan di Fosfor. Memang sedih kalau kita mengingat nya. Tapi emang udah kenyataan kalo sekolah ternyata "mengacak "semua kelas. Tapi ingat, meskipun kelas berpisah, bukan berarti hangatnya persahabatan juga berpisah kan? Semoga Fosfor ke depannya akan selalu mengingat moment2 indah di kelas 11 ini. Sisa2 yg gw inget adalah gosip2an antara sesama fosfor, yeah sebut saja Surya dan Nacil tepat di hari ulangtahunnya, bernyanyi Fur Immer die Heute danPetit Garcon , tertawa bersama ketika menonton film prancis dan drama bhs. indonesia, dimarahin Herr Daniel, dimarahin dengan kata bre****k oleh guru mtk, ditraktir cireng oleh Frau Wartini yang super baik, menjadi petugas upacara, nyuci, Juara futsal classmeeting, dan banyak lagi kisah2 menarik yang ga bisa gw sebutin. Inilah akhir dari cerita Fosfor di kelas 11. Tidak bisa lagi kita ulang kenangan indah yang kita lewati bersama selama setahun itu. Tetapi kami akan ingat masa2 indah itu. Terima kasih pak Roqib, Selamat tinggal kelas 11, selamat datang kelas 12. Kami harap, kelas 12 akan memberi cerita2 yang tidak kalah indah dari Fosfor.
FOSFOR, We remember you always...

Jumat, 02 Juli 2010

Ir. Soekarno : 3 Jalan Orang Indonesia Menuju Kesuksesan

Halo teman-teman, saudara, dan rekan kerja gw. Kali ini gw bakal mosting (bahasa apaan sih!) blog gw yang ketiga nih. Kali ini topiknya sesuai dengan judul diatas. Sebenarnya sih gw mendapat ilham ini dari orang-orang terdekat gw. Dimulai dari orangtua, pelatih, guru, bahkan tourguide. Kebenarannya sih ya belom bisa dijamin. Karena menurut gw, ini adalah opini yang mungkin bisa benar dan mungkin juga salah. Meskipun mengandung SARA, tapi ini bukan bermaksud untuk mengecilkan segelintir pihak. So, ikutin aja artikel demi artikel berikut ini dengan santai dan lapang dada, hohoho.

Menurut Ir. Soekarno, ada 3 suku/ras di Indonesia yang memiliki karakter yang brilian. Sehingga menurutnya, jika rakyat Indonesia bisa mengkolaborasikan 3 karakteristik itu dalam dirinya, maka terbentuklah seorang Indonesia yang kuat, kokoh, bijak, dan kompetitif. Meskipun Soekarno sudah menyebutkan 3 suku tersebut, sampai ini belum ditemukan interpretasi Soekarno terhadap kalimat-kalimat tersebut. Maka dari itu, kini banyak orang mencoba menginterpretasikan kalimat tersebut dengan berbagai pikiran. Dari situlah timbul opini yang berbeda-beda.

Yang pertama disebutkan beliau adalah "Bekerjalah seperti orang jawa". Kenapa harus bekerja seperti orang Jawa? Banyak orang berpendapat orang-orang Jawa terlihat gigih dalam bekerja. Sekecil apapun jenis pekerjaan yang mereka terima, selalu dikerjakan dengan semangat, antusias, dan dilandasi rasa bersyukur. Mereka tidak banyak merengek atau protes seperti kebanyakan orang masa kini. Meskipun mereka hanya dikaruniai sepetak ladang, mereka akan selalu berusaha agar ladang itu bisa memenuhi nafkah keluarganya. Begitu juga, meskipun tanahnya dilanda bencana, krisis, ataupun wabah, pasti mereka tidak cengeng, namun justru akan bermusyawarah dengan sesama daerah dan kembali membangun tanah masing-masing dengan gigih. Selain itu, javanese juga temasuk penganut agama yang taat. Mayoritas dari mereka adalah penganut Islam. Dari situlah mereka percaya, bahwa Tuhan akan memberikan mereka berkah dari hasil Tanah yang mereka miliki. Hasilnya? Mereka menjadi rakyat yang kuat, makmur dan sejahtera. Anak-anak bisa mereka sekolahkan setinggi mungkin meskipun ayah ibunya petani. Kita lihat, dari dulu hingga kini hampir semua petinggi negara berasal dari ras Jawa. Jika kita menilik latar belakang kehidupan petinggi negara, orangtuanya, begitu juga tanah kelahirannya, maka banyak dari mereka yang orangtuanya hanyalah rakyat jelata, hidup di desa-desa dan sangat sederhana. Misalnya, presiden kedua kita, Soeharto. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah. Dari hasil pertanian itulah, tumbuh seorang Soeharto yang menjadi presiden dengan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Indonesia. Selain itu presiden kita yang sekarang, Soesilo Bambang Yudhoyono yang lahir di desa kecil di Pacitan. Karena kegigihannya di bidang militer, Ia tumbuh menjadi pribadi besar, elegan, dan disegani di angkatan darat.

Kedua, "berbicaralah seperti orang batak". Sudah bukan pemandangan asing lagi jika kita melihat orang batak berbicara. Suku batak identik dengan berbicara keras, kasar, dan berapi-api. Menyapa orang saja dikira marah. Tidak bisa ditutupi lagi, orang Batak juga memiliki sifat kriminalitas yang tinggi yang menunjukkan keberanian mereka berjuang di tanah rantau. Bahkan kalau ingin berbicara jujur, ada saudara tua gw yang dulu merantau ke Jakarta hanya bermodalkan pisau. Sebab ada pula nilai di pemuda batak yang berbunyi 'lebih baik menodong daripada meminta-minta'. Tetapi untunglah semua saudara-saudara gw tidak segarang itu. Namun jangan salah, meskipun mereka berbicara seperti itu, sebenarnya hati mereka tetaplah menuju kepada persaudaraan. Lihatlah dimanapun jika sesama orang batak bertemu, pastilah mereka akan langsung akrab dan bersulang bersama. Tidak ada satupun lagi suku yang meragukan sistem kekeluargaan orang-orang batak. Mereka bagaikan memiliki antena yang berbentuk marga untuk disatukan dimanapun mereka berada.
Bacalah penggalan lagu anak medan berikut ini:

Horas......Pohon pinang tumbuh sendiri
Horas......Tumbuhlah menantang awan
Horas......Biar kambing di kampung sendiri
Horas......Tapi banteng di perantauan

Anak medan, Anak medan, Anak medan do au, kawan
Susah didonganku soboi tarbereng au
Titik darah penghabisan ai rela do au, kawan
Hansur demi kawan, ido au kawan

Bait pertama menunjukkan besarnya jiwa pemuda batak untuk bersaing di tanah perantauan. Bait kedua menunjukkan sangat rekatnya sesama pemuda batak dalam persaudaraan bahkan sampai matipun, mereka akan terus bersatu.
Kebiasaan mereka berbicara keras-keras sulit untuk dihilangkan karena itulah nilai yang mereka terima secara turun-temurun. Dari kebiasaan itulah, mereka berbakat menjadi para pembicara ulung di pemerintahan. Kita lihat saja, kini sebagian besar pengacara, politikus, diplomat, aktivis, sastrawan bahkan penyanyi dan artis berasal dari ras Batak. Di bidang pengacara, siapa lagi yang meragukan kata-kata tajam yang sering dilontarkan oleh Ruhut Sitompul, Hotman Paris Hutapea, Hotman Sitompul, dll. Begitu juga, bangganya wanita-wanita Indonesia yang memiliki aktivis perempuan bernama Ratna Sarumpaet. Terdapat juga pembawa berita di salah Stasiun TV yang berkesempatan mewawancarai Obama yang bernama Putra Nababan. Presenter rupawan dan pintar bernyanyi Choky Sitohang. Dan banyak lagi tokoh-tokoh batak lainnya yang tidak kalah "mulut" dibanding teman-temannya.

Last, "Berpikirlah seperti orang minang". Ada 1 cerita yang cukup menggambarkan kecerdikan orang minang. Namun banyak versi yang menjelaskan cerita ini. Ceritanya yaitu tentang Legenda Minangkabau. Ceritanya seperti ini. Ketika itu, Belanda sedang mencoba untuk memperluas wilayah jajahannya di tanah Minang. Tentu saja, rakyat Minang tidak mau tanahnya dikuasai oleh kompeni beringas itu. Berbagai macam cara dikerahkan oleh orang-orang minang untuk menggagalkan upaya Belanda berkuasa. Sampai tibalah waktunya Belanda mengajak para petinggi suku untuk berunding. Singkat cerita, kedua pihak bersepakat untuk bertarung kerbau. Sepulang dari meja perundingan, seluruh ranah minang bermusyawarah atas hasil perundingan ini. Dari musyawarah itu, timbullah kecerdikan mereka untuk meluncurkan seekor anak kerbau dengan tanduk dalam bentuk sepasang pisau di kepalanya. Tibalah waktunya kedua belah pihak bertemu. Belanda mengeluarkan Kerbau andalannya yang besar, gagah, kekar, dan bertanduk tajam. Sangat menyeramkan kerbau milik Belanda itu. Sedangkan Minang mengeluarkan seekor anak kerbau. Dimulailah pertarungan itu. Tidak disangka, kerbau besar sama sekali tidak menyerang karena Ia menganggap kerbau kecil adalah anaknya. Maka, dengan leluasanya anak kerbau itu menghampiri bagian bawah perut kerbau besar yang bulat tebal itu dan menanduknya. Craaaath.... darah segar mengalir... perut kerbau itupun sobek. Akhirnya, kerbau besar itupun mati. Dan kemenanganpun berada di pihak minang. Itulah sedikit gambaran dari cerdasnya orang minang. Kita lihat orang minang sekarang ini ulung dalam hal berbisnis. Kita lihat saja banyak sebagian besar pebisnis, ekonom, Ilmuwan, dan penulis dipenuhi orang-orang berdarah minang. Sama seperti orang China, orang Minang juga tidak mau sebutir beras pun jatuh dari karung jualannya. Itulah kenapa terkadang orang minang juga identik dengan pelit. Beberapa orang minang yang berinar diantaranya Moh. Hatta yakni seorang Negarawan, Prof. DR. Maizar Rahman seorang komisaris pertamina, kepala Lemigas, gubernur OPEC untuk Indonesia, dll.

Itulah sedikit dari pengalaman-pengalaman yang bisa gw bagi kepada anda semua. Ingat, meskipun artikel ini berisikan ketiga suku tersebut, bukan berarti suku-suku lain tidak bersinar. Masih banyak karakteristik-karakteristik brilian yang dimiliki Sunda, Menado, Madura, Toraja, bahkan Papua. Hanya saja menurut gw, ketiga suku di atas sudah cukup mewakilkan. Finally, buat anda-anda sekalian yang telah membaca artikel ini semoga bisa mendapat sedikit atau banyak inspirasi, semangat, pedoman, dll. Tapi jangan marah karena suku anda tidak disebutkan, hahahha. Keep struggle, because Tomorrow would be hard.

See You later in my next post !